hey say jump

hey say jump

Kamis, 11 April 2013

kesaksian

Mata terfokus menghadap kedepan
tak sedikitpun aku bisa menoleh ke arah manapun
sepasang mata sudah siap menjawab setiap perkataanku

kucoba mancurahkan kekesalan yang telah lama melekat lama di hatiku
kutakut mulut ini kan salah mangucap
kini mulutku telah bicara senada engan pikiranku
tapi, sang pendengar tidak menenangkan setiap kegundahanku
 ia elemparkan semua kesalahanku
dan secara tak sadar, ia menutupi setiap kesalahan yang telah aku ungkapkan

kalah diri ini dalam pertarungan yang tak berarti
aku bukanlah orang yang pandai berbicara
tapi, 
hati ini telah sering sakit dan meminta untuk disenbuhkan
tapi apa daya, tak ada yang bisa ku perbuat
lawanku sangat lihai mengungkap dan menjatuhkan
ia seakan tak peduli semua kesakitanku
yang ia pedulikan hanyalah kemenangan

aku sadar, aku rendah
aku sadar, aku tak berharga
tapi aku benci ke egoisan
aku hanya inginkan ia tahu
aku sakit,
aku ingin ia berubah

Tuhan, 
aku sayang dia
andai ia tahu, apa yang ia lakukan adalah salah
 HAMBAR


Hambar, 
kini terasa hambar
manis, dari senyuman
asin, dari tawaan
hasam, dari ejekan
semua terasa nikmat terasa

tapi, pahit, 
kini pahit tersa
setelah kepahitan yang dirasa
meski tlah di hilangkan
masih saja terasa pahit

manis,
manis yang dulu terasa setiap saat
kini harus hilang, dan berubah menjadi hambar

tuhan, 
rasa-rasa yang dulu pernah kurasa
aku harap akan kembali lagi
dan mewarnai setiap hidupku lagi